Selasa, Agustus 23, 2011

[A Thousand Splendid Suns]

gambar diambil dari sini
Judul: A Thousand Splendid Suns
Penulis: Khaled Hosseini
Penerjemah: Berliani M. Nugrahani
Penyunting: Andhy Romdani
Proofreader: M. Eka Mustamar

Mariam dan Laila ada dua perempuan yang berbeda hingga akhirnya terkait satu sama lain. Mariam adalah seorang anak haram dan ketika ibunya meninggal karena bunuh diri, Mariam akhirnya dinikahkan dengan Rasheed. Rasheed adalah seorang duda berusia 40 tahun. Pada awalnya Rasheed memanjakan Mariam apalagi saat diketahui bahwa Mariam  mulai hamil. Namun, saat Mariam mengalami keguguran, perilaku Rasheed semakin kasar pada Mariam. Kehidupan rumah tangga mereka pun tak berjalan harmonis lagi.


Laila memiliki seorang sahabat, Tariq yang akhirnya menjadi cinta sejatinya. Setelah Ayah dan Ibu Laila meninggal akibat serangan roket, ia ditemukan oleh pasangan Rasheed dan Mariam. Hal ini malah membuat Rasheed menikahi Laila. Laila menyetujuinya karena belakangan ia tahu bahwa ia sedang mengandung anak Tariq. Awalnya Rasheed bahagia karena Laila bisa hamil, tetapi kebahagiaan itu tak bertahan lama karena yang dilahirkannya adalah seorang anak perempuan yang diberi nama Aziza. Aziza pun dibuang ke panti asuhan. Kemudian Laila hamil lagi dan melahirkan seorang anak laki-laki bernama Zalmai.

Mariam dan Laila pernah  berusaha melarikan diri. Sayangnya, mereka berhasil ditangkap apalagi pada masa Taliban, wanita tak boleh bepergiaan tanpa muhrim. Suatu hari Tariq datang menemui Laila, padahal Laila sebelumnya sudah mendapat kabar bahwa Tariq sudah tewas. Mengetahui hal itu, Rasheed marah besar. Mariam pun akhirnya tak tahan lagi dan akhirnya ia membunuh Rasheed. Mariam menyuruh Laila dan Tariq melarikan diri beserta anak-anaknya, sedangkan dirinya sendiri akhirnya dijatuhi hukuman gantung oleh Taliban.

Setelah Taliban tumbang, Laila dan Tariq kembali ke Afghanistan. Di sana ia sempat mengunjungi tempat Mariam pernah dibesarkan. Di sana pula ia menemukan sebuah surat yang ditulis oleh Jalil (ayah Mariam) yang berisi rasa penyesalannya pernah membuang Mariam. Kemudian, Laila dan Tariq kembali ke Kabul untuk memperbaiki panti asuhan. Saat itu pula Laila mengandung anak ketiga, jika yang lahir adalah anak perempuan maka ia tahu akan menamainya apa.

Sebuah  novel yang cukup 'kelam' menghadirkan rangkaian kegetiran hidup Mariam dan Laila. Dua perempuan yang bertahan di bawah derita yang bertubi-tubi, tak pernah berhenti berharap bahwa akan ada jalan keluar. Jalan keluar yang mungkin bisa menghadirkan seribu matahari surga dalam salah satu bagian hidupnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar