Kamis, Juni 28, 2012

Kuliah Gratis di Universitas Luar Negeri

Beberapa saat lalu sempat blogwalking, hingga menemukan ada sebuah kesempatan untuk bisa kuliah secara gratis. Tak perlu membayar. Eh, tak perlu repot-repot pula melamar beasiswa pula. Hanya satu hal yang diperlukan: sambungan internet.

Di http://www.coursera.org/, terdapat beberapa courses yang bisa kita pilih. Aku sendiri sebenarnya belum pernah punya pengalaman mengikuti perkuliahan model seperti ini. Namun, tampaknya cukup menarik juga untuk dicoba. Kita bisa ikut perkuliahan yang diselenggarakan oleh beberapa universitas terkemuka di luar negeri. Seperti, University of Michigan, University of Pennsylvania, Princeton University, dan Stanford University, University of California. 

 Aku pun memilih dua mata "kuliah" yang baru akan dimulai tanggl 23 Juli 2012 nanti: 
1. Fantasy and Science Fiction: The Human Mind, Our Modern World 
2. Listening to World Music
Masih banyak lagi pilihan course yang bisa kita pilih. Tergantung minat aja. Berhubung aku lebih suka yang tentang segala hal berbau fiksi dan kebudayaan, dua mata kuliah yang aku pilih di atas sepertinya bakal menyenangkan untuk dipelajari.

Sembari mempersiapkan diri untuk menyiapkan beasiswa, nggak ada salahnya juga ikutan kuliah on-line gratis. Hitung-hitung nanti kalau kuliah lagi, otak nggak "kaget", hehe.

 

Senin, Juni 25, 2012

Manusia Pagi

Ibu, Ibu yang selalu bangun lebih pagi tiap harinya. Beliau menanak nasi, mencuci baju, dan selalu menyiapkan sarapan. Sewaktu masih sekolah, aku selalu menunggu ibu untuk membangunkanku. Bagiku, suara ibu yang lembut itu lebih ampuh untuk membangunkanku daripada suara jam beker yang meraung-raung nyaring.

Manusia pagi.

Beberapa bulan terakhir tak mudah bagiku untuk bisa selalu bangun pagi.
Ibu, teach me how to wake up early in the morning...

Siapkan Finansial Pendidikan Anak dalam 4 Langkah



Topik: Perencanaan Finansial Pendidikan Sang Buah Hati

Kita selalu dipusingkan dengan harga-harga kebutuhan pokok yang semakin melambung tinggi tiap tahunnya. Pun biaya pendidikan semakin tahun semakin mencekik. Tak heran jika kita akan selalu mencari solusi perbankan yang terbaik demi melihat buah hati kita mendapat pendidikan yang layak hingga ke jenjang yang jauh lebih tinggi. Kadang kita masih kebingungan untuk mencari solusi yang tepat, bahkan kita tak  bisa membuat perencanaan finansial pendidikan yang memadai untuk anak kita. Oleh karena itu, saat ini, sekarang juga, kita harus bisa mempersiapkan bekal finansial pendidikan untuk anak kita. Bagaimana caranya?

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah membuat rencana masa depan yang jelas dan konkrit. Kita harus bisa menetapkan target yang mencakup beberapa hal, yaitu: jumlah uang yang harus kita miliki; waktu atau tahun anak kita memasuki sekolah mulai dari pendidikan dasar hingga ke perguruan tinggi; mengetahui laju inflasi per tahunnya; dan cara mendapatkan uang yang cukup. Biasanya biaya pendidikan akan naik dalam kurun waktu satu hingga dua tahun. Selain itu, laju inflasi yang naik mulai dari 15% hingga 20% setiap tahun juga harus kita perhitungkan. Selain menabung, kita juga sudah sepatutnya mencoba untuk berinvestasi bisa dalam bentuk reksadana, emas, saham, ORI, dan sebagainya.

Langkah kedua adalah segera merealisasikan rencana tersebut. Saat ini, kita sangat diuntungkan dengan adanya kemudahan transaksi yang ditawarkan oleh bank-bank terkemuka di Indonesia. Mengatur keuangan bisa lebih mudah dan nyaman. Kita bisa memulainya dengan membuat tabungan pendidikan. Setidaknya setiap awal bulan, kita harus menyisihkan sebagian dari uang atau gaji kita untuk tabungan pendidikan anak. Perlu diingat pula bahwa kita sudah harus memiliki target mengenai jumlah uang konkrit yang ingin kita miliki dalam kurun waktu tertentu. Misalnya, dalam setahun kita menargetkan bisa memiliki uang sejumlah 12 juta sebagai tabungan pendidikan anak. Sehingga, setiap bulannya kita harus menabung minimal satu juta.  

Langkah ketiga adalah memanfaatkan produk perbankan. Tak bisa dipungkiri bahwa banyak kebutuhan yang harus kita penuhi dalam waktu yang bersamaan. Cicilan rumah, cicilan kendaraan bermotor, dan biaya pendidikan anak setidaknya akan membayangi kehidupan kita sehari-hari. Kita harus tahu apa yang paling kita butuhkan agar bisa disesuaikan dengan produk perbankan apa yang harus kita ambil. Adanya layanan perbankan yang baik dan cepat membuat kita merasa lebih nyaman untuk menentukan pilihan tabungan yang cocok khususnya untuk pendidikan anak kita. Usahakan agar kita bisa mendapat tabungan dengan bunga yang cukup memadai dan yang “memaksa” kita untuk bisa menabung setiap bulannya. Atau, kita bisa memilih untuk mendapatkan asuransi jiwa (life insurance) atau asuransi pendidikan secara bersamaan.

Langkah keempat adalah mengevaluasi rencana kita minimal sekali dalam setahun. Demi mencapai kebebasan finansial, kita harus bisa dengan jeli mengevaluasi rencana-rencana yang kita buat terutama rencana finansial pendidikan buah hati kita. Kadang terjadi hal-hal terduga yang membuat rencana finansial untuk pendidikan anak berantakan. Belum lagi dengan naik turunnya laju inflasi dan permasalahan-permasalahan ekonomi lainnya. Sehingga, kita harus bisa menganalisa apakah rencana kita sudah berjalan sesuai harapan atau malah sebaliknya. Jika dibutuhkan, kita harus memikirkan ulang prioritas utama dalam rencana pendidikan untuk anak kita. Sesudah itu, kita bisa membuat rencana baru yang jauh lebih matang.

Membuat sebuah perencanaan keuangan untuk biaya pendidikan anak bisa jauh lebih mudah daripada melaksanakannya dengan tepat. Maka dari itu, akan lebih bijak jika kita segera memanfaatkan produk dan layanan yang disediakan oleh BCA. Kita pun bisa bernapas lega karena segala macam kebutuhan finansial kita akan segera terpenuhi dengan cepat dan tepat oleh bank yang memasuki usianya yang ke-55 tahun ini.

Minggu, Juni 24, 2012

JIWA DAN KESEHATAN: HARTA DI ATAS KEKAYAAN


Topik: Perlindungan Jiwa dan Kesehatan adalah Investasi

Jiwa dan kesehatan adalah dua hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Sebagian besar orang tak akan segan untuk mencari solusi perbankan yang terbaik. Seiring perkembangan jaman, asuransi jiwa (life insurance) dan asuransi kesehatan semakin mudah untuk didapatkan. Meskipun masih banyak orang yang menganggap bahwa asuransi tidak penting dalam kehidupan mereka, tetapi dalam hati kecil mereka yakin bahwa mereka bisa mendapatkan hidup yang jauh lebih tenang dengan mendapatkan asuransi jiwa (life insurance) dan atau asuransi kesehatan. Banyak hal tak terduga yang bisa terjadi dalam kehidupan kehidupan kita. Sehingga, kita harus melakukan beberapa hal demi menjaga dan melindungi jiwa dan kesehatan kita.

            Hal pertama adalah mendapatkan klaim asuransi jiwa (life insurance quotes). Demi membuat rencana masa depan yang tepat, kita harus bisa menyusunnya dengan cermat. Saat ini, kita bisa mengajukan klaim asuransi jiwa dengan sangat cepat. Setidaknya ada dua pilihan yang bisa kita ambil. Pilihan pertama adalah memperoleh formulir klaim asuransi di kantor asuransi terdekat. Pilihan kedua adalah dengan mengisi formulir secara online yang tersedia di beberapa situs resmi perusahaan asuransi. Pada pilihan kedua ini, kita lebih mengenalnya dengan life insurance free quotes yang berarti bahwa kita bisa mengetahui jumlah klaim asuransi jiwa secara gratis. Saat mengisi formulir tersebut, pastikan bahwa kita mengisinya dengan data-data yang benar. Salah satu bank terkemuka di Indonesia bahkan sudah memiliki kerjasama dengan lebih dari satu perusahan asuransi. Hal ini bisa menjadi salah satu alternatif kita untuk mendapatkan asuransi jiwa (life insurance) dengan proses yang lebih cepat dan teararah.

            Hal kedua adalah memilih perlindungan yang tepat. Adanya kemudahan transaksi perbankan saat ini membuat kita bisa bernapas lega di tengah beberapa masalah keuangan yang ada. Selain itu, dengan memilih perlindungan yang tepat, kita bisa menjalani hidup dengan risiko yang lebih sedikit. Salah satu contohnya adalah menghadapi sebuah kondisi saat salah satu anggota keluarga kita mengalami kecelakaan. Kecelakaan tersebut mengakibatkan kerugian yang sangat besar dan harus membayar sejumlah besar biaya pengobatan. Jika kita tak mempunyai perlindungan yang tepat atau asuransi jiwa (life insurance) yang memadai, kita bisa kelabakan membayar semua kerugian yang ada. Sebaliknya, saat kita sudah memiliki asuransi jiwa yang tepat, kerugian tersebut bisa ditekan seminimal mungkin. 

            Hal ketiga adalah memiliki prioritas hidup yang akurat. Kita bisa memanfaatkan beragam produk perbankan yang disediakan oleh bank-bank besar yang ada di Indonesia. Bahkan, kita bisa mendapatkan asuransi jiwa (life insurance) dari bank sebagai investasi masa depan. Jika kita sudah terlalu dipusingkan dengan segala macam hal tentang kredit aktif dan kredit pasif, sudah saatnya kita memikirkan ulang tentang prioritas hidup kita. Sebagian besar dari kita sangat menginginkan masa depan yang cerah. Hal ini bisa didapatkan dengan melakukan investasi melalui asuransi kesehatan dan jiwa (life insurance). Saat kita sudah bisa menempatkan prioritas hidup kita yang utama, yakni kesuksesan di masa depan, tidak akan ada keraguan dalam diri kita untuk segera mendapatkan asuransi dari perusahaan asuransi yang terpercaya.

            Hal keempat adalah memiliki kemampuan untuk mengatur keuangan dengan baik. Kemudahan layanan perbankan yang ada di Indonesia sangat membantu kita untuk bisa mengatur lebih dari satu aktivitas keuangan dalam waktu yang sama. Akses mudah dan nyaman menjadi hal yang sangat diutamakan oleh bank-bank terkemuka yang di Indonesia saat ini. Selain itu ada beberapa hal yang harus kita perhatikan agar bisa mengatur keuangan dengan baik. Kita harus memperhatikan keseimbangan pemasukan dan pengeluaran kita. Dengan kata lain, kita harus bisa menjadi seorang pembelanja yang cermat dan cerdas. Kita harus tahu hal-hal apa saja yang harus kita beli dalam rentang waktu tertentu bisa mingguan atau bulanan. Kemudian, jangan lupa untuk selalu memiliki simpanan uang atau tabungan. Minimal tabungan yang kita miliki adalah setara dengan gaji kita selama tiga bulan. Satu hal yang paling penting adalah menetapkan target cash flow. Memiliki asuransi jiwa dan kesehatan juga penting sehingga kita bisa lebih cerdas dalam mengatur keuangan kita dan terhindar dari financial crunch yang mungkin membayangi kehidupan kita. 

            Hal kelima adalah merencanakan masa pensiun. Setiap orang memiliki hak untuk meraih kebebasan finansial. Salah satu cara untuk mengetahui bahwa kita sudah bisa mengontrol keuangan kita adalah memiliki rencana untuk pensiun. Setelah kita sudah mendapatkan asuransi jiwa dan kesehatan yang tepat, kita sudah bisa tenang menikmati masa pensiun kita. Meskipun hal ini tampaknya terlalu dini, tetapi bukankah jauh lebih baik membuat rencana yang matang dari jauh-jauh hari? Banyak orang yang cenderung memilih untuk mendapatkan kebebasan secara finansial daripada kaya. Mengetahui berapa banyak uang yang kita miliki sangat lah berbeda dengan jumlah simpanan uang yang bisa kita gunakan untuk membiayai hidup kita. Oleh karena itu, kita harus lebih cermat untuk membedakan keinginan dan kebutuhan. Sudah jelas bahwa mendapatkan asuransi jiwa dan kesehatan adalah sebuah kebutuhan yang akan menunjang masa pensiun kita kelak.

            Kita bisa melakukan investasi melalui bank-bank di Indonesia. Perlindungan jiwa dan kesehatan sangatlah penting agar kita bisa selalu menetapkan standar hidup yang jauh dari risiko-risiko besar dan membahayakan. Selain itu, kita bisa hidup dengan jauh lebih aman dan nyaman apalagi saat kita tahu bahwa kita bisa mendapatkan bantuan dari bank yang memiliki tak kurang dari sembilan juta rekening nasabah, BCA.

Sabtu, Juni 23, 2012

Wake Up Much Earlier to Meet You Out There

One day, I will wake up much earlier than days before
Sliding out from by bedroom,
Walking slowly
Opening my windows

The sun is still moaning
The birds are chirping one and two

Then, I decide to go out
Heading to my front yard.

There. There you are!
Right in front of me.
Smiling to me.

Jumat, Juni 22, 2012

What I've Done Recently

Sudah lebih dari tiga bulan. Saat memutuskan untuk memulai segalanya dari awal, ah...masih sama saja. Belum ada perubahan drastis yang ada dalam diriku. Tapi, masih bersyukur bisa membuat sedikit perubahan-perubahan kecil dan merasakan beberapa hal yang berubah di beberapa minggu terakhir ini.

Bangun dan Tidur
Oke, ini masih jadi kebiasaan burukku. Belum bisa benar-benar "hidup" sebelum jam 7 pagi. Mungkin hanya sekali dua kali bisa bangun pagi buat shalat Subuh dan nggak tidur lagi setelah itu. Still struggling with it. It's not a good habit...at all! Dan malemnya baru tidur paling awal jam 10 malem. Ya, mentang-mentang kerja di rumah aja jadinya nggak ngerasa kalau bangun pagi dan tidur lebih awal itu udah nggak penting lagi, hadeuh. I will change it right away!

Ketemu Temen-temen
Beberapa hari yang lalu menghadiri pernikahan seorang sahabat. Saat itulah aku baru tahu kalau tiga sahabatku yang lain sedang hamil. Wew, tahun ini aku dilimpahi banyak keponakan, hoho. Kalau udah kayak gini, semuanya kerasa berubah semuanya. Cepat sekali waktu berlalu. Dua sahabatku yang berprofesi sebagai guru makin kurus dan kurusnya itu cukup drastis. Tahu gitu aku jadi guru aja ya jadi bisa sekalian diet biar makin kurus, hoho. 

Setahun Setelah Yudisium
Baru sadar kalau aku sudah yudisium setahun yang lalu. Dan yang terjadi selama setahun ini? Hmm, cukup banyak juga sebenarnya.
Saat ini aku sudah mulai nggak tahan lagi. Harus segera melangkah ke depan, segera bergerak ke depan lagi.

Membuat Kejutan
Suatu malam, aku mengirim sms ke beberapa teman, menanyakan buku apa yang paling ingin mereka baca. Adalah Abib yang langsung curiga dan dia malah ngetes aku macam-macam: siapa nama lengkapnya, di mana alamat rumahnya, apa alamat e-mailku. Haish, aku malah merasa dihakimi aja. Dia ngira ada orang asing yang pake hapeku dan mengerjainya. Ya ampun, yang ngirim sms itu aku, dia malah bilang smsnya aneh karena bahasaku berubah. Oh My!
Adalah Fitri dan Ika yang langsung membalas smsku dengan cukup wajar. Meski emang mereka nanya kenapa tiba-tiba mau ngebeliin buku.
Adalah Eva yang nggak tahu buku apa yang mau ia baca. Ia hanya ingin buku buat putrinya yang berusia dua tahun. Akhirnya, kuputuskan untuk membeli buku latihan membaca buat Jasmine--putri kecilnya.
Adalah Cita, Fida, dan Evi. Langsung kutodong buku apa yang ingin mereka baca. Evi ingin buku latihan soal CPNS, Cita ingin Sepatu Dahlan, dan Fida ingin Partikel. Baiklah, semua dibungkus. Bahkan aku memberi "buku bonus" pada Fida dan Cita, hehe. Setelah itu aku meminta alamat lengkap mereka.
Kemudian, Jevi. Dia cukup bijak tak menanyaiku macam-macam. Hanya alasan apa yang menginspirasiku untuk ngebeliin buku yang diinginkan--Partikel, hehe.
Adalah Ana, Heny, dan Lusy yang tak membalas smsku. Mungkin mereka masih berpikir aku kurang kerjaan dengan sms itu. Jadi, ya yang tak membalas smsku berarti tak menginginkan buku apa-apa.
Apa alasanku sesungguhnya melakukan hal ini? (ask directly to my heart)

Keinginan
Aku ingin lebih banyak belajar tentang Social Media. Beberapa kali mengunduh materi tentang Social Media. Terpikir juga untuk bisa mempunyai website pribadi.
Masih berambisi untuk bisa ke Amerika. Mana boleh hanya temanku aja yang bisa ke Amerika, aku juga mau dong, hoho. Pengen ngerasain bisa tinggal di dorm. Pengen menebus "dosa" untuk bisa jadi mahasiswa yang sesungguhnya dan serius kuliah (bukannya galau). Yaps, next year...wait me, Uncle Sam!
Lagi nyoba ikutan beberapa lomba nulis. Ah, pengen menangin semuanya, pengen dapet semua hadiah utamanya.
Juga, keinginan untuk solo traveling. Menelusuri tempat-tempat indah yang belum pernah kukunjungi.
Ah iya, aku sudah lama tidak menonton film-film terbaru. Gara-gara rental VCD langgananku sudah tutup, jadinya aku tak pernah menyewa VCD lagi. Nonton bioskop terakhir kali pun pas nonton Harry Potter sama temen kuliah di bulan puasa.

Hmm...akhir-akhir jadi (mem)biasa(kan) diri minum teh hijau. Biar kurus? Biar sehat? 

Jumat, Juni 08, 2012

Hidden Corners

I'm still dreaming that one day I can find lots of new corners...
Where numerous old books are sleeping
Where post cards from all over the world are hanging on the wall
Where the candle-like light unveils the mystery.



Senin, Juni 04, 2012

Tailing My Mind

People around me are moving forward. Each of them reached his/her dreams. Several days ago, a friend of mine called me. He just landed in Surabaya then continued the journey to Malang and Batu. He said that he accompanied someone to several campuses in Malang. At the afternoon, he called me.
He said that he was in front of UIN Malang and would continue his visit to UMM. I said that UMM is very close to my house. He planned to go to Alun-alun Batu and I suggested him to prepare 3000 rupiahs to ride Bianglala there (which I myself have never had a chance to ride it, huhu).

"I'll be leaving on August," he said.
"After lebaran?"
"Yes."
I was very envious. He got a scholarship to America to obtain his master degree. I know that his journey to pursue his dream was not that smooth. Once he fails, he just stands up. Once he falls down, he just steps forward. Then, he succeeded to reach his dream.

So, what is  my dream?

I am still wandering with my mind. Sometimes, I'm tailing my mind where it will be going. At the end, I cannot decide my own desire.

Yes, I have a dream. I'm chasing it right now. Even though I just feel like I'm not gonna succeed it but I force my mind that at the future I will surely succeed to reach the dream. As the result, yes I will reach that dream for sure. I will reach it. I can see now that the dream is already in my hand.

Ya Rabb, guide me to reach my dream...to the land of dreams, to the place where I can see clearly who I am.