Senin, April 30, 2012

Kuasai Satu Hal

Tuhan sekali pun tak meminta kita mengusai semua hal. Kuasailah satu hal untuk menjadikan diri kt master di bidangnya masing2, ayo! (

Agreed!

Banyak hal yang ingin kulakukan. Kadang saking banyaknya, sampai bingung mau melakukan yang mana dulu. Ujung-ujungnya, eh, malah nggak melakukan apapun. Jadi, ya, aku harus bisa fokus pada satu hal dan menjadi ahli di bidang itu. Mungkin memang tidak mudah dan akan butuh banyak pengorbanan. Tapi, that's the art! 

Seorang kawan pernah mengatakan bahwa hal yang paling nikmat adalah saat kita sedang berproses. Kalau gagal dan jatuh, ya bangkit lagi. Sedangkan hal yang paling susah adalah mempertahankan apa yang sudah diterima. "Digoyang sedikit saja, pasti langsung jatuh."

Mungkin banyak orang yang akan menganggapku masa bodoh dan egois dengan pilihan-pilihan yang aku buat. Namun, aku percaya aku akan bisa membuktikan bahwa akan ada suatu masa saat aku bisa mengambil semua yang sedang kutanam saat ini. Jika diibaratkan sebuah tanaman, kini, aku sedang menanam sebuah biji yang bahkan belum berkecambah. Tampak luar, masih seperti tanah kosong, hanya (mungkin) aku dan Tuhan yang tahu bahwa ada sebuah biji yang kutanam di dalam tanah itu. Namun, aku akan berusaha untuk disiplin menyiraminya dan memberinya pupuk.

Well, have a great day!
Welcome to May 2012 ^_^

Minggu, April 29, 2012

Have You?

Have you let your tears burst out without your willingness?
There it comes a day when you do not know what is really going in your life.
You keep your feelings inside. You keep your mouth shut. Thus, your tears cannot manipulate you.

Have you challenged yourself to face your own fear, your own gut?
Passing day by day plunging yourself into an unknown world.
Searching for new treasure and get a shining life.
That may sound easy, yet, have you tried it?

Have you trapped yourself into your own box?
You create a box as if you can keep all stuff inside.
Many things and feelings are guarded inside.
Without your knowing, you trap yourself into that box.

Have you notified yourself as nobody?
Pretending that your are just fine for being a mediocre.
Pretending to be okay while others are reaching their dreams and fighting for it.
Stating that there will be no one blames you for what you haven't done.
Then, all of it just leaves you with a no-one-cares person.

Have you crushed into someone?
You give out all of your trust and else.
Realizing that you turn out to be a silly person, you just cannot deny that you are fooled by yourself.
Putting too much trust or hope into something, after all, is not a wise option.

Have you?
Have you questioned to yourself why you have lots of questions onto your own life?

Watch your thoughts, for they become words. Watch your words, for they become actions. Watch your actions, for they become…habits. Watch your habits, for they become your character. And watch your character, for it becomes your destiny! What we think we become. Margaret Thatcher

Jumat, April 27, 2012

Me-Time


Hampir dua bulan ini jarang banget keluar rumah. Paling banter seminggu sekali keluar rumah dan tujuannya pun kalau nggak ke perpust kota ya ke toko buku. Dua tempat itu adalah dua tempat ternyaman (buatku) menghilangkan rasa jenuh, hehe. Sebulan full kemarin kerja di rumah jadi "kuli artikel" hoho, ya nulis artikel berdasarkan pesanan. Disambi juga dengan melakukan beberapa hal yang ingin kujalani dengan serius nantinya.

Kemarin, akhirnya keluar rumah lagi. Tujuan: nyari kado buat adek sekalian beli buku, sama beli beberapa barang yang lain juga.

Naik angkot. Ngecek rekening ATM. Mampir-mampir ke beberapa toko beli sedikit ini-itu. Hunting beli kado buat adek. Dan, sadar kalau uang menipis jadi mampir ke ATM lagi buat ngambil uang. Terakhir: ngadem di Gramedia. Sengaja ingin menikmati me-time secara maksimal (haish), akhirnya duduk manis di satu-satunya tempat duduk yang ada di dalam Gramedia dan melahap dua buku: Te-We sama Travellous. Latihan speed reading juga, jadi ngebaca semua halamannya dengan secepat yang aku bisa, pokoknya tamat saat itu juga. Lumayan lah, meski sempet ada anak kecil iseng yang ngeliatin aku baca buku dan kubalas dengan senyuman (meski aslinya pengen melototin balik (lho?)).

Jam 4 sore pun balik pulang. Tak lupa lagi-lagi 'kebobolan' ngebeli buku Dreamcatcher sama novel Konser. Risikonya pun jadi hanya tersisa beberapa lembar uang ribuan di dalam dompet. Boros sekali bulan ini, "kebobolan" beli banyak buku, hiks.

Nyampe rumah langsung ngebungkus kado buat adek. Makan bakso sebentar. Trus cabut lagi karena ada temen yang mau nraktir makan di Waroeng Steak & Shake yang baru buka cabang di deket terminal Landung Sari. Kemarin dia baru saja berulang tahun dan kutagih buat traktiran. Ya, lumayan bisa dapet traktiran gratis (pengen mesen Steak yang mahal tapi sungkan, heu). Aku juga udah nyiapin kado buat dia. Nggak banyak cerita yang bisa kubagi saat itu karena dia curhat panjang lebar. Weits, masalah oh masalah... Aku pun berusaha jadi pendengar yang baik saja.

Mungkin hari-hari yang kujalani beberapa minggu terakhir ini tidak ada yang spesial. Berjalan dengan adem ayem, tapi ya aku tahu masih ada hal-hal yang lain yang harus kulakukan. Tidak bisa hanya diam tanpa melakukan apapun. Kadang ngerasa risih dengan orang-orang luar yang berbicara ini-itu. Ada rasa khawatir tidak bisa melakukan hal yang terbaik setiap harinya. Masih saja ada rasa takut untuk melangkah lagi, mendapatkan sesuatu itu. Masih saja merasa kecewa jika belum bisa melakukan yang terbaik di setiap harinya. Untuk saat ini, berdamai dulu dengan apa yang kudapat. Melakukan yang terbaik setiap waktunya. Ya, percuma juga mengingat apa yang terjadi di masa lalu dan menyesalinya. Percuma juga khawatir dengan apa yang akan terjadi di masa depan. Meskipun tampaknya aku hanya menjalani hari-hari yang biasa, setidaknya aku bisa terus belajar melakukan yang terbaik di setiap harinya. Tidak hanya bermalas-malasan, tetapi sedang melakukan sebuah rahasia.

*ta-ra-ta-ta-ta...la-la-la...*



Beberapa hari terakhir ini juga aku menghabiskan beberapa bacaan yang belum sempat "dikhatamkan". I do utilize my time to the fullest me-time :)

Minggu, April 22, 2012

Ruang dalam Kotak

Kupikir semua orang selalu punya kehidupannya sendiri-sendiri. Inilah yang membuatku kadang terlalu gagu untuk sekedar menanyakan kabar mereka semua. Apa yang ada sebelumnya belum tentu ada saat ini. Banyak hal baru yang datang dan hidup. Ada juga hal-hal yang hilang.

Jika, hanya jika, aku diberikan sebuah pertanyaan. Mungkin aku akan menjawab tidak. Tidak pernah terlintas sekalipun aku bisa hidup di bumi ini. Tidak ada satu pun keinginan, dulu sebelum dilahirkan, untuk hidup seperti ini. Mungkin aku akan lebih memilih untuk menjadi malaikat. Atau menjadi setan sekalipun. Namun, kuasaku tak ada apa-apanya.

Saat berada sendirian di dalam sebuah kotak. Yang terlihat dan terjamah adalah empat sisinya. Meraba setiap inci ruang itu. Kadang berjalan hilir mudik di dalamnya. Lebih sering hanya berputar-putar di dalamnya. Kebingungan. Hal apalagi yang bisa lebih menyedihkan jika dibandingkan dengan kebingungan. Orang yang bingung itu terlihat tak utuh. Terombang-abing, berpusing dengan akal dan pikirannya sendiri. Tak bisa mengambil keputusan. Terlalu sesak untuk sekadar mengambil sejumput nafas. Terlelap dalam khayalan tentang dunia mimpi.

Ruang itu seakan membayangiku dengan kilasan ketakutan. Sebongkah ketakutan yang menggiring ke rasa-rasa takut yang lain. Menabraki dinding yang kasat mata. Mencoba menerobos tapi terpental. Melawan rasa takut, tapi ketakutan itu malah menelan bulat-bulat. Seakan tak ada pijakan. Seakan tak pegangan. Melayang-layang di dalamnya. Tanpa arah apalagi tujuan. Rasa kalut yang masih saja menyelubungi pandang.

Satu orang dalam satu kotak. Kadang kotak itu membuat penghuninya terlena di dalamnya. Membuat orang lain terlalu hina untuk bisa menyentuhkan jarinya apalagi memanggil sebuah nama. Di sisi yang lain, kotak itu menjebak. Memerangkap penghuninya sendiri di dalamnya. Membuatnya sesak. Tak ada udara.

Semoga semua masih bisa bertahan di dalamnya. Di dalam ruang sebuah kotak.

Titik Bahagia


"Apa itu bahagia?" tanyaku.
Dia terdiam beberapa detik. Pandangan matanya masih menyapu langit malam.
"Kenapa kau pertanyakan?" dia malah balik bertanya.
Ah, selalu. Pertanyaanku selalu dijawabnya dengan pertanyaan baru.
"Memangnya kenapa aku tidak boleh bertanya?" aku mulai kesal.
Kini ia menatapku kemudian tersenyum, "Menurutmu sendiri?"
"Hmm...," aku berpikir sejenak. Mencoba mencari kata-kata untuk mendeskripsikan kata itu.
Kami terdiam beberapa saat. Dia merapatkan jaketnya.
"Saat tidak ada kekhawatiran. Saat tidak ada kesedihan atau penderitaan," jawabku.
"Bagaimana jika kebahagiaan adalah penderitaan itu sendiri?"
"Maksudnya?"
"Seseorang akan merasa bahagia saat ia melihat orang lain menderita. Jadi, kebahagiaan itu adalah penderitaan."
"Atau sama juga dengan kesedihan dan kekhawatiran. Ada orang yang baru bisa merasa bahagia saat ia berhasil membuat orang lain sedih dan khawatir," sambungnya.
Benar juga.

"Tapi, itu kan bukan kebahagiaan yang sesungguhnya," sanggahku.
"Lalu, apa kebahagiaan yang sesungguhnya itu?"
"Sebentar...," aku memerlukan sedikit jeda, "Saat kita bisa memberikan kebahagiaan kepada orang lain?"
"Benar kah dengan begitu kita akan bahagia?"
"Ya, setidaknya orang lain bisa bahagia. Di dunia ini masih cukup banyak orang yang merasa bahagia ketika orang-orang di sekitarnya bisa bahagia karena dirinya."
Dia mengangguk. Syukurlah, kali ini ia  bisa sependapat denganku.
"Dan, di mana letak kebahagiaan itu?"
Ah, mengapa dia malah bertanya lagi.

"Di dalam hati."
"Kebahagiaan yang tulus ada di dalam hati. Letak kebahagiaan yang sejati ada di dalam hati," lanjutku lagi sebelum disanggahnya lagi.
"Apa buktinya?"
"Hati sendiri yang akan membuktikannya."
Dia menyunggingkan sebuah senyuman. Setidaknya kali ini ia tak akan mendebatku terlalu jauh.

"Buatku, kebahagiaan itu saat kita merasa kosong. Benar-benar tidak ada isinya. Kecuali sebuah rasa...," dia menggantungkan kata-katanya sejenak. Aku sebal jika dia sudah berada di titik ini karena pasti akan membuatku tak bisa menanggapi atau mengeluarkan sepatah kata pun lagi.
"Sebuah rasa yang hanya bisa kita rasakan tetapi tak cukup kata untuk mendeskripsikannya. Sebuah rasa yang ringan. Kita tahu masih ada beban dalam kehidupan kita, tapi kita yakin bahwa akan selalu ada cara untuk mengatasi semua masalah di setiap beban itu. Saat kita merasa sudah lelah, kita masih bisa berjalan ke depan karena kita tahu kelelahan ini pasti akan terbayar di ujung jalan sana. Kadang menangis juga adalah sebuah bentuk dari kebahagiaan itu sendiri."
Menangis?
"Di saat hanya ada kita dan Dia. Mencurahkan semua rasa pada-Nya. Bergantung pada-Nya. Percaya bahwa kita tidak pernah sendiri. Menitikkan air mata bukan karena duniawi tapi lebih karena ingin selalu berada di dekat-Nya, tidak ingin jauh dari-Nya. Menangis karena sebentuk rasa syukur. Hanya orang-orang beruntung yang bisa mendapatkan kebahagiaan yang seperti ini."



"Jadi, kebahagiaan itu...," dia menoleh kepadaku.
"...ada di dalam diri setiap manusia," sambungku kemudian tersenyum padanya.

 



Kamis, April 19, 2012

Lead the Dream, Direct the Passion

Mengikuti impian itu membuat gila. Kadang bikin pusing dan ujung-ujungnya bikin suntuk seharian.
Jadi, lebih baik tak punya mimpi?

Menemukan lentera jiwa itu menyenangkan. Namun, sekadar ditemukan? Lalu?

Well, just lead that dream and direct the passion...through several ways...
How? You define that!

Jumat, April 13, 2012

Dapet Buku Gratis!

Karena rutinitas kerja harian adalah duduk di depan monitor dan bikin tulisan (dengan modal utama Google), jadilah selalu nggak bisa lepas sama internet. Nggak bisa lepas sama internet artinya juga selalu nempel sama Twitter dan Facebook. Kalau Facebook hanya sesekali diintip lalu di close, kalau Twitter lebih sering diintip apalagi kalau ada hal-hal baru.

Dan barusan pas lagi ngecek update-an Twitter mas Ariy (@ariysoc) penulis buku perjalanan: Rp2 Jt-an Keliling China Selatan, Rp 1Jt-an Keliling Thailand. Travelicious Series: Yogya & Solo, Jatim & Madura, Medan, ngadain kuis buat ngedapetin buku Travelicious Medan

"caranya gampang.Ceritakan apa yg menginspirasi kamu buat traveling? pake hashtag .Ditunggu smp 13.30 yak"

Dan, iseng-isenglah aku ikutan. Dengan jawaban...

"cari lebih bnyk lg pelajaran hidup & nemuin jodoh yg mgkin jg sama-sama suka keluyuran traveling hehe :)

Beberapa menit kemudian, muncul twit...
selamat ya..kamu dpt gratis. DM nama dan alamat lengkap yak. Buat yg blm beruntung, makasih partisipasinya :)

Huwooo...dapet buku gratisan, buku traveling lagi, asiiiik...eh, alhamdulillah :)
alhamdulillah :) akhirnya bs dpt gratis. DM segera diluncurkan, sukses selalu! *asik...asik...*

Karena selama ini agak susah kalau pakai alamat rumah sendiri, jadi aku numpang pakai alamat temen. 
DM sent!

Ouwch, nggak sabar bisa ngedapetin buku baru (dan gratis pula!) :)


Sabtu, April 07, 2012

Anger

My brains seems like to explode. When everything in this head jostles each other, I, then, want to throw up.
I am fed up with my own words. I just want to spell any kinds of words to curse everyone, to blame my life, or just get annoyed with myself. I don't like myself being like this. But, this one just allow me to let my anger out.

Actually, I wanted to update my fb status and tagged your name just to let you know that I was disappointed with you. You are my best friend. But, these recent days you made me like a trash can. I will sincerely listen to your stories but please don't complain or grumble to me. I am not a god who knows everything and I am not the one who has no problem. At that time I wanted to yell at you, you were very annoying. Once I tried to tell my problem that turned my mood badly, you didn't give any nice words, but you told me that every male is insane. Well, girl, thank you you helped me a lot!!!

Yesterday you texted me that you wanted to hang out and released all kinds of stressful feelings. I tried to finish my job as soon as possible. Unfortunately, it was raining. You didn't text me again and I assumed that our plan was cancelled. Then, at night you told your other problem and I was so mad at you. Maybe I need to charge you as you always tell all of your problems to me. Sorry, I am a human too, girl! I do have my own problems. I do have anger. I do!

I know you may not care. But, please...

[you are my best friend so don't make me hate you]

Selasa, April 03, 2012

Rutinitas

Sebelumnya.
Bangun tidur. Shalat. Tidur lagi. Jam 7 baru mandi (kadang setengah 8). Gubrak-gubruk. Jalan kaki ke kantor.

Sekarang.
Bangun tidur. Shalat. Tidur lagi. Bangun siang. Nyalain komputer. Ngecek jobdesk. Mandi-Sarapan (sambil duduk di depan komputer). Nulis.

Tetap saja. Masih susah untuk bangun pagi. Sekalinya udah bangun pagi, eh tidur lagi dan ujung-ujungnya bangun siang lagi. Heu...

Rencanaku untuk sebulan ini adalah merapikan rutinitasku. Menghabiskan bacaan yang baru kubeli dengan menghabiskan sisa gaji, hehe. Menyelesaikan beberapa masalah. Memulai hidup baru. Mengejar mimpi-mimpi. Say no to galau forever!

Yang paling penting...bisa bangun lebih pagi setiap harinya T_T

Minggu, April 01, 2012

Satu Kata

Satu kata bisa membangkitkan amarah seseorang. Itulah yang aku alami (setidaknya mendengar dan melihat langsung) saat naik angkot hari Sabtu lalu. Syukurlah pekerjaan udah bisa langsung beres, jadi habis shalat Zuhur bisa langsung berangkat ke Gramedia.

Saat itu aku naik angkot GL. Di dalamnya ada beberapa penumpang, diantaranya ada seorang ibu dan dua anak kembarnya. Angkot berjalan cukup lambat dan sempat berhenti mendadak, hingga mengakibatkan beberapa kendaraan yang ada di belakangnya terpaksa ikut berhenti. Saat itu ada seorang mahasiswi memakai jas almamater yang naik sepeda motor dengan seorang temannya. Dia langsung menyalip angkot dan meneriakkan satu kata ke sopir itu, "G*bl*k!" Whuzz...mahasiswi itu langsung tancap gas. Seketika itu juga sang sopir langsung ngamuk.

Sang sopir pun langsung tancap gas dan ngebut. Awalnya aku tidak tahu kenapa si sopir ini langsung ngebut. Sempet ngerasa serem juga. Dan, ow-ow...ternyata

Investasi Kehidupan

Alhamdulillah, masih ada 'sisa' gaji yang bisa dibelanjakan buat beli buku.
Heu...bingung juga buku apa yang mau dibeli, saking banyaknya yang pengen dibeli.

akhirnya yang kebeli adalah "mereka"

my bookshelf (a half of it)
Pas bayar di kasir, eh dapet dua voucher 25.000 buat pembelian "Fancy & Gift" minimal 100ribu. Hmm, berhubung saat itu sudah tak ada uang tersisa (setelah 'kalap' beli buku), jadi vouchernya aku bawa pulang dan kukasih ke ibu, hehe...

Yups, demi menghilangkan kegalauan, buku-buku itu 'kan kulahap.
Selalu saja dengan alasan: "sebagai investasi kehidupan" di saat diri ini sudah tak terkontrol lagi membeli banyak buku, hehe (dan meludeskan semua sisa gaji dalam sekejap).

Reveal the Truth

I was so blessed since I could wake very much early this morning.
I felt like it's been years I could only wake up when the sun is rising high.
Sometimes, I will sleep again after taking praying but I could not sleep again this morning.
Finally, I knew the truth. Actually, I knew that it would happen to me.
At a moment, I felt miserable. At few seconds I transformed into a silly person.
Yet, it was a relief. Therefore, I can continue my life.
Therefore,
I can continue my life...starting my new life.