Senin, September 05, 2011

Teman-Teman "Unik"

Entahlah, apa definisi "unik" yang aku buat untuk judul postingan ini. Mungkin tentang teman-teman yang kukenal dengan cara yang berbeda. Berbeda dalam hal? Hmm, berbeda dari kebanyakan caraku mengenal teman-teman pada umumnya. Hehe, baiklah. Lupakan tentang definisi atau apapun itu.

*sengaja kali ini aku tak menyebutkan  nama mereka*

Dia kukenal saat duduk di bangku kelas 2 SMP melalui surat. Yups, sahabat pena. Dulu aku sangat menyukai dunia surat-menyurat (korespondensi). Waktu itu aku sering beli tabloid Fantasi dan di situ biasanya halaman khusus tentang siapa saja yang mau bersahabat pena.
Aku mengirim ke salah satu alamat di sana. Dan, dapat balasan. Dari situ aku diberi beberapa alamat sahabat pena yang seumuran sama aku. Aku langsung mengirim ke salah satu alamat yang ada. Sejak saat itu aku jadi rutin saling berkirim surat dengannya. Karena entah kenapa setiap kali dia mencoba mengirim surat lewat alamat rumahku nggak pernah sampai, akhirnya aku menggunakan alamat sekolah. Selama dua minggu sekali aku rutin ngecek jendela TU (tiap kali ada surat masuk, langsung ditaruh di situ). Itu pun berlanjut sampe SMA dan bahkan di awal-awal semester kuliah. Pertama kali aku bertemu dengannya di tahun 2009 waktu ikut work camp dan bisa berkesempatan menginap di rumahnya semalam. Saat ini kami sudah tak berkirim surat seperti dulu lagi. Sudah ada Facebook, Twitter, Blog, dunia jadi semakin sempit saja. Hanya sesekali kami bertukar sapa melalui sms. However, she is still my bestfriend.

Dia kukenal saat dulu "mabok" chatting di MiRC (sekarang sih sepertinya fasilitas chatting itu sudah "almarhum"). Waktu masih SMA dulu kadang pergi ke warnet dan satu komputer biasa dipake berdua atau malah bertiga. Chatting nggak jelas dan cekikikan satu sama lain. Kalau sekarang dipikir-pikir, kegiatan kayak itu cuma buang-buang waktu aja hehe. Kadang berlanjut ke kopdar. Biasanya sih habis kopdar gitu bakal langsung menghilang tanpa jejak, apalagi kalau secara fisik dinilai "tak sempurna" (maklum, jaman jahiliah waktu SMA dulu). "Seumur-umur" aku kopdar cuma sekali doang. Aku ngajak beberapa temen dan dia juga ngajak temen-temennya. Entah mengapa sejak itu kami jadi tetap keep in touch. Yang paling sering adalah berkirim sms (yang nggak jelas). Ketemuan pun hanya tiga kali, cukup. Sepertinya dia "berakhir" menjadi teman sms saja pelipur kekesalan atau kebosanan. Haish, kenapa aku punya teman yang seperti ini.

Dia kukenal saat sekelas di bangku kuliah. Cara pemikirannya unik dan tingkahnya cukup dikenal "aneh". Beberapa dosen mengenalnya dengan cukup intens. Dia cukup sering membelot saat ada sesuatu yang tidak disukainya. Kalau ada sesuatu yang tampaknya menyinggung apa yang diyakininya, dia sering "melawan". Ada materi kuliah yang membosankan dan tidak disukainya, dia dengan "cuek" tak meneruskan mata kuliah itu meski harus dengan konsekuensi tidak lulus. Dia lebih baik mendapat nilai paling rendah daripada harus mencontek dalam ujian. Dia lebih baik dimaki daripada harus menurut begitu saja pada sesuatu yang "sangat tidak dirinya". Bagaimana pun juga, dia yang berbeda dari kebanyakan orang ini sangat memiliki pendirian yang teguh dan berani. Aku salut dengan dirinya.

*semoga teman-teman yang kumaksud di sini tidak membaca postingan ini, hehe*
Peace, guys!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar