Minggu, September 18, 2011

Melihat Kesendirian

Sudah malam. Mata sudah sangat lelah. Lingkaran hitam sudah mewarnai kantung mata. Ingin segera terlelap. Sudah ada amanah yang harus dikerjakan besok. Hanya saja, godaan untuk menulis kali ini lebih kuat.

Untuk pertama kalinya aku ngeblog dari dalam kamar kost sebagai anak kost. Rasanya? masih belum terbiasa. Jika biasanya saat tiba di rumah, masakan ibu sudah siap di meja, kini kalau lapar harus keluar membeli makanan sendiri. Jika tiap malam sering berargumen dengan adik saat menonton televisi, kini aku bahkan tak berkesempatan untuk menonton televisi karena memang  tidak ada televisi di kamar kost.

Bosan. Sepi.

Sesekali masih berkirim sms ke para sahabat. Membagikan semua kesendirian yang ada di sini. Masih merasa asing dengan sebuah dunia yang dulu kudambakan. Iya, inilah yang memang aku pinta pada-Nya. Dia pun mengabulkannya. Tampaknya aku memang harus menempa diriku dengan lebih maksimal. Itulah kenapa Allah mengabulkan permintaanku.

Saat aku mencoba melihat kesendirian, yang kulihat hanya sebuah bayang samar. Tidak. Tidak ada kesendirian. Tidak tampak kesendirian. Hanya sebuah bayang samar. Bayang yang sedang menutupi sesuatu, sesuatu yang jauh lebih indah dan berwarna.

[wah, lumayan nih dari dalam kamar kost bisa connect ke hotspot jadi bisa sering on-line]

4 komentar:

  1. wow.. perubahan ya. jadi anak kos juga menyenangkan kok, lama-lama juga biasa -adaptasi. :)
    *hotspot-nya menggoda*

    BalasHapus
  2. hehe, tp sekarang udah ga bisa nyangkut hotspotan lagi :(

    BalasHapus
  3. Dan kamu tak kan pernah sendiri...
    wah kangen ora ketemu...

    BalasHapus
  4. hiks...iyyaaa...
    kangen... :(
    apa kabar mBatu?

    BalasHapus