Jumat, Agustus 17, 2012

Rumah Baru

Sedang mendekorasi "rumah baru".
Feel free to visit:

http://carakata.wordpress.com

^__^

Happy Ied Mubarak 1433H

Minggu, Agustus 12, 2012

Leaving Ramadhan

One week left.
Insyaallah next week, we will reach Ied Fitri.
Should I be happy? Or should I be sad?

Thank you ya Rabb for everything you have given to us.
Thank you for every breath you still give it to us.
Thank you...

Saat sudah memasuki 10 hari terakhir bulan Ramadhan, rasanya waktu menggelinding semakin cepat.
Rasanya masih ingin berlama-lama bermuhasabah selama bulan Ramadhan. Sayangnya, kadang kita masi terlena dan menuruti rasa kantuk daripada membasahi bibir ini dengan ayat-ayat suci Alquran. Sayangnya, kadang mata ini masih lebih suka melihat acara-acara televisi daripada mengalirkan air mata karena rindu pada-Nya, mendekat pada-Nya.

Ramadhan is gonna leave us. But, Allah will never gonna leave us...no matter what.
Lead us to be a much better person, Ya Rahman, Ya Rahiim...
Lead us to your sincere light and be a great khalifa in your land, Ya 'Aliim...
Aamiin...

Jumat, Juli 20, 2012

Ramadhan Kembali Datang

Seusai shalat tarawih kemarin malam, ada seorang tetangga yang menyapaku, "Nggak pernah keluar (dari rumah) ya?"
...
"Gimana bisa keluar kalau kerjanya aja di rumah," sahut ibu setelah si ibu tetangga itu berjalan lain arah.
Hehe.

Nevertheless, welcoming Ramadhan with grace and happiness.
May Allah lead us to be a much better person.

Happy Fasting everyone!

Selasa, Juli 17, 2012

Berbagi Status

[dosen saya yang satu ini selalu rajin membuat status Facebook yang sangat panjang. sebagian besar sangat inspiratif, termasuk yang satu ini, yang rasanya bener-bener makjleb, hehe]

kau masih jobless, nyebar lamaran, menunggu panggilan?
kau naksir orang, lagi pendekatan dan mengharap jawaban?
kau hanya karyawan biasa, tak pernah mendapat promosi dan pengakuan?

Lebih dari semua itu, kau sudah berupaya keras, berdoa pagi-petang & siang-malam, tapi harapanmu tak kunjung datang. Kenapa? Sebab masih ada yang kurang.

Lihat saja cara kau memperlakukan dirimu sendiri. Matahari sudah tinggi tapi kau masih malas-malasan, menimang cangkir kopi. Atau kau yg perempuan masih acak2an dgn daster kumal, rambut awut-awutan. Kau yg menunggu jawaban cintamu sepanjang hari berkubang dalam kegalauan, ngeri jika cintamu dicampakkan. Sedikit pun tak terpikir olehmu untuk berlatih, menyiapkan diri menyambut kemenangan. Sikapmu memuakkan: dari cara dudukmu yg lesu, langkah yg gontai dan wajah yg memelas orang tahu: kau manusia minim prospek. Bukannya tak punya, tapi prospek itu kau kubur sendiri. Ayolah bangkit, sibukkan diri, tebar senyuman, pancarkan pesonamu, bersikaplah seolah-olah kau sudah punya pekerjaan atau posisi yg diperhitungkan. Isi harimu dgn sesuatu yg positif dan signifikan, memburu informasi, mencari kenalan, menjalin pertemanan. Aura positif yg kau tebarkan membuat orang terkesan. Mungkin kau menyebut ini berkhayal atau sinting-- saya menyebutnya 'mental preparation.' Persiapan mental, demi menjadi orang yg dihargai dan diperhitungkan. Inilah faktor pembeda yg amat menentukan: tak sedikit orang berpotensi ditolak lamarannya krn calon atasan tak suka melihat sikap, bahasa tubuh dan air mukanya yg memelas, apatis dan pesimistik. Kau ingin dihormati? Mulailah dgn menghormati diri sendiri: dgn bersolek sewajarnya, dgn mematut-matut diri--bukannya narsis atau lebay, tapi demi menyejukkan mata orang yg kau temui.

Para aktor Hollywood pememang Oscar suka menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk latihan dan menghayati peran dalam film yg akan mrk bintangi. Mereka berlatih jadi petinju, sopir taksi, eksekutif, atau politisi. Berlatih sepenuh hati agar peranan itu merasuk ke pikiran bawah sadarnya. Dan hasilnya tak pernah sia-sia. Mengapa tak kau tirukan kesungguhan mereka? Siapkan peran yg kau inginkan: jadi pegawai di perusahaan? Jadi karyawan yg diperhitungkan? Jadi kekasih yg dibanggakan? Latihlah dirimu, persiapkan kememanganmu.

Senyuman manis, sikap simpatik, jabat tangan erat, lagak dan perangai yg optimistis siap menyambut datangnya peluang. Ibarat sekeping logam, kau harus rajin memoles-moles diri dgn latihan rutin dan berkelanjutan agar dirimu menjadi magnet dengan kekuatan yg dahsyat: rejeki, pertemanan, simpati dan bantuan akan berdatangan karena daya tarikmu itu.

Kamis, Juli 05, 2012

Pekerjaan Impian

Ada beberapa pekerjaan impian yang kuinginkan. Tiga diantaranya sudah kudapatkan.

Pertama, menjadi editor di salah satu penerbit di Bandung. Masih jelas dalam ingatan tentang rasa ragu untuk mengikuti tes selama perjalanan Malang-Bandung kala itu. Masih jelas juga perasaan ketika harus buru-buru ke stasiun usai mengikuti wisuda di kampus (harus langsung kembali ke Bandung). Meskipun hanya enam bulan, banyak hal yang kupelajari di sana. Memutuskan untuk resign memang tidak mudah. Namun, aku tahu itulah pilihan yang terbaik yang bisa kubuat saat itu.

Kedua, menjadi penulis konten. Tepat sehari setelah kepulanganku dari Bandung, aku langsung dapat telepon untuk ditawari bekerja sebagai penulis konten. Untuk gaji memang tidak sebesar gaji sewaktu di Bandung. Namun, yang menyenangkan dari pekerjaan ini aku bisa mengasah kemampuan menulisku dan dibayar, hehe. Salah seorang teman kuliah mengatakan betapa enaknya aku mendapatkan pekerjaan ini karena bisa dikerjakan sambil santai. Kau benar, kawan, tetapi bukan berarti tanpa hambatan. Ada kalanya rasa bosan melanda. Tidak ada orang yang bisa diajak mengobrol ternyata cukup menyiksa pula. Belum lagi saat stuck tidak ada ide mau menulis apa.

Ketiga, menjadi editor lepas. Memang masih mendapatkan satu novel yang bisa kusunting tanpa harus bekerja di dalam kantor. Sangat menyenangkan. Aku bisa menyesuaikan waktuku untuk menyuntingnya tanpa diganggu apapun.

Dan, aku masih punya beberapa pekerjaan impian yang ingin kuraih.
Penulis novel.
Penulis kisah perjalanan (traveling)
Penerjemah buku.
Social Media Consultant
Social Media Enthusiast
Apa lagi ya...
Ya, masih ada yang lainnya lah.