Topik:
Perencanaan
Finansial Pendidikan Sang Buah Hati
Kita
selalu dipusingkan dengan harga-harga kebutuhan pokok yang semakin melambung
tinggi tiap tahunnya. Pun biaya pendidikan semakin tahun semakin mencekik. Tak heran
jika kita akan selalu mencari solusi perbankan yang terbaik demi melihat
buah hati kita mendapat pendidikan yang layak hingga ke jenjang yang jauh lebih
tinggi. Kadang kita masih kebingungan untuk mencari solusi yang tepat, bahkan
kita tak bisa membuat perencanaan
finansial pendidikan yang memadai untuk anak kita. Oleh karena itu, saat ini,
sekarang juga, kita harus bisa mempersiapkan bekal finansial pendidikan untuk
anak kita. Bagaimana caranya?
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah membuat rencana masa depan yang jelas
dan konkrit. Kita harus bisa menetapkan target yang mencakup beberapa hal,
yaitu: jumlah uang yang harus kita miliki; waktu atau tahun anak kita memasuki
sekolah mulai dari pendidikan dasar hingga ke perguruan tinggi; mengetahui laju
inflasi per tahunnya; dan cara mendapatkan uang yang cukup. Biasanya biaya
pendidikan akan naik dalam kurun waktu satu hingga dua tahun. Selain itu, laju
inflasi yang naik mulai dari 15% hingga 20% setiap tahun juga harus kita
perhitungkan. Selain menabung, kita juga sudah sepatutnya mencoba untuk
berinvestasi bisa dalam bentuk reksadana, emas, saham, ORI, dan sebagainya.
Langkah kedua adalah segera merealisasikan rencana tersebut. Saat ini, kita sangat
diuntungkan dengan adanya kemudahan transaksi yang ditawarkan oleh
bank-bank terkemuka di Indonesia. Mengatur keuangan bisa lebih mudah dan
nyaman. Kita bisa memulainya dengan membuat tabungan pendidikan. Setidaknya
setiap awal bulan, kita harus menyisihkan sebagian dari uang atau gaji kita
untuk tabungan pendidikan anak. Perlu diingat pula bahwa kita sudah harus
memiliki target mengenai jumlah uang konkrit yang ingin kita miliki dalam kurun
waktu tertentu. Misalnya, dalam setahun kita menargetkan bisa memiliki uang
sejumlah 12 juta sebagai tabungan pendidikan anak. Sehingga, setiap bulannya
kita harus menabung minimal satu juta.
Langkah ketiga adalah memanfaatkan produk perbankan. Tak bisa dipungkiri
bahwa banyak kebutuhan yang harus kita penuhi dalam waktu yang bersamaan.
Cicilan rumah, cicilan kendaraan bermotor, dan biaya pendidikan anak setidaknya
akan membayangi kehidupan kita sehari-hari. Kita harus tahu apa yang paling
kita butuhkan agar bisa disesuaikan dengan produk perbankan apa yang harus kita
ambil. Adanya layanan perbankan yang baik dan cepat
membuat kita merasa lebih nyaman untuk menentukan pilihan tabungan yang cocok
khususnya untuk pendidikan anak kita. Usahakan agar kita bisa mendapat tabungan
dengan bunga yang cukup memadai dan yang “memaksa” kita untuk bisa menabung
setiap bulannya. Atau, kita bisa memilih untuk mendapatkan asuransi jiwa (life insurance) atau asuransi
pendidikan secara bersamaan.
Langkah keempat adalah mengevaluasi rencana kita minimal sekali dalam setahun. Demi
mencapai kebebasan
finansial, kita harus bisa dengan jeli mengevaluasi rencana-rencana
yang kita buat terutama rencana finansial pendidikan buah hati kita. Kadang terjadi hal-hal terduga yang
membuat rencana finansial untuk pendidikan anak berantakan. Belum lagi dengan
naik turunnya laju inflasi dan permasalahan-permasalahan ekonomi lainnya.
Sehingga, kita harus bisa menganalisa apakah rencana kita sudah berjalan sesuai
harapan atau malah sebaliknya. Jika dibutuhkan, kita harus memikirkan ulang
prioritas utama dalam rencana pendidikan untuk anak kita. Sesudah itu, kita
bisa membuat rencana baru yang jauh lebih matang.
Membuat
sebuah perencanaan keuangan untuk biaya pendidikan anak bisa jauh lebih mudah
daripada melaksanakannya dengan tepat. Maka dari itu, akan lebih bijak jika
kita segera memanfaatkan produk dan layanan yang disediakan oleh BCA.
Kita pun bisa bernapas lega karena segala macam kebutuhan finansial kita akan segera
terpenuhi dengan cepat dan tepat oleh bank yang memasuki usianya yang ke-55 tahun ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar